Newest Post
// Posted by :serba-serbi
// On :Selasa, 06 November 2018
Makalah
Pengantar Sosiologi
Tentang :
“Proses dan Interaksi Sosial”
Disusun oleh:
1MA10
Kelompok 1
1. RIJSA FITRIANI
(16818175)
2. ANGGI
MELYANI (10818841)
3. ADINDA
RIZKA FADHILA (10818164)
4. PRAMUDYA
YULIAN PUTRANTO (15818577)
5. AL
MUNBAITS ALI HAFIZH (10818425)
Dosen : Ahmad Yazid Lubis
Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Komunikasi
Universitas Gunadarma 2018/2019
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan
kepada Tuhan YME yang telah memberi kami kekuatan dan petunjuk untuk
menyelesaikan tugas makalah ini. Tanpa pertolongan dan petunjuk-Nya kami tidak
akan bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik. Makalah ini disusun dengan cara
menghadapi berbagai rintangan, namun dengan penuh kesabaran kami mencoba untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini memuat tentang “fasilitas
aplikasi bisnis dan perkantoran”. Kami selaku penyusun mengucapkan banyak
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian
makalah ini. Semoga makalah ini dapat dinilai dengan baik dan dapat berguna
oleh pembaca. Dikarenakan makalah ini masih mempunyai kekurangan, kami selaku
pembuat makalah ini mohon kritik dan sarannya dengan cara positif dan bermoral.
Depok,November
2018
Kelompok
1
Makalah Pengantar Sosiologi
DAFTAR ISI
Kata pengantar...........................................................................................
Daftar Isi.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................
1.1 Latar belakang.........................................................................
1.2 Tujuan..........................................................................................
1.3
Maanfaat......................................................................................
A.Secara Teoritis........................................................
B.Secara Praktis..........................................................
BAB II
PEMBAHASAN.......................................................................................
2.1Pengertian Proses Sosial.......................................................................
2.2
Pengertian Interaksi Sosial....................................................
2.3.Interaksi Sebagai Faktor Utama Dalam Kehidupan Sosial............
2.4. Syarat-Syarat Terjadi Interaksi Sosial.......................................
A.Kontak Sosial ..............................................................
B.Komunikasi
.............................................................
2.5 Kehidupan Yang Terasing Karena Tidak Adanya
Interaksi..........
2.6. Bentuk-Bentuk Interaksi...................................................................
A. Proses Asosiatif.................................................
B Proses Disosiatif................................................................
2.7. Interaksi Sosial dan
Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial
BAB III
PENUTUP..............................................................................................
3.1 Kesimpulan..................................................................................
3.2 Rangkuman
Materi..............................................................................
3.3 Tujuan penelitian...............................................................................
3.4 Sistem Teoritis dan
Praktis..................................
DAFTAR
PUSTAKA..........................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Proses sosial adalah setiap interaksi sosial yang berlangsung dalam suatu
jangka waktu yang sedemikian rupa hingga menunjukkan pola-pola pengulangan
hubungan perilaku dalam kehidupan masyarakat. Interaksi sosial merupakan
kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tidak akan
mungkin ada kehidupan bersama. Masyarakat di
Indonesia terdapat banyak keanekaragaman ras, suku, dan juga agama. Karena
berbagai perbedaan itulah masyarakat harus tetap saling berinteraksi satu sama
lain. Interaksi sosial merupakan sebuah hubungan timbal balik antara individu
satu dengan individu yang lainnya, individu dengan kelompok, serta kelompok
satu dengan kelompok yang lainnya dan interaksi tersebut dapat mempengaruhi
satu sama lain. Misalnya seorang dosen, mengajar merupakan contoh interaksi
sosial antara individu dengan kelompok. Dalam interaksi sosial diperlukan
syarat yaitu kontak sosial dan komunikasi sosial. Kontak sosial dapat berupa
kontak primer dan sekunder. Sedangkan komunikasi sosial dapat dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung.
Di dalam interaksi sosial terdapat kemungkinan
seorang individu dapat menyesuaikan diri dengan yang lain bahkan sebaliknya.
Pengertian penyesuaian diri disini dalam arti yang luas yaitu bahwa individu
dapat meleburkan diri dengan keadaan yang ada di sekitarnya, atau sebaliknya
individu dapat merubah situasi keadaan yang ada di sekitarnya sesuai dengan
keadaan dalam diri individu tersebut, sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
individu yang bersangkutan.
Faktor-faktor yang mendasari terjadinya sebuah interaksi sosial bisa meliputi imitasi, sugesti, identifikasi, indenifikasi, simpati dan empati.
Faktor-faktor yang mendasari terjadinya sebuah interaksi sosial bisa meliputi imitasi, sugesti, identifikasi, indenifikasi, simpati dan empati.
Interaksi
sosial merupakan proses komunikasi diantara orang-orang untuk saling
mempengaruhi perasaan, pikiran dan tindakan. Dengan adanya nilai dan norma yang
berlaku,interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan
- aturan dan nilai – nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik.Jika tidak
adanya kesadaran atas pribadi masing – masing,maka proses sosial itu sendiri
tidak dapat berjalan sesuai dengan yang kita harapkan.
1.2.
Tujuan
Penulisan
a. Mengetahui
pengertian proses sosial dan interaksi sosial.
b. Mengetahui
apa saja faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi sosial.
c. Mengetahui
syarat terjadinya interaksi sosial.
d. Mengetahui
bentuk interaksi sosial.
1.3.
Manfaat
Penulisan Makalah
a. Secara
Teoritis
Secara Teoritis ,penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat untuk dijadikan sebagai
sumber informasi dalam menjawab permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam
proses pembelajaraan terutama dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada
pembelajaran proses dan interaksi sosial. Peneliti juga berharap rancangan
dalam
penelitian ini yaitu proses dan interaksi sosial dapat
memberikan manfaat dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
b. Secara Praktis
a)Bagi Dosen ,manfaat
penelitian ini bagi dosen yaitu dapat mengembangkan kulaitas pembelajaran
menjadi lebiih menarik,dapat menjalankan tugas sebagai pendidik degan baik
yaitu dengan merencanakan pembelajaran secara matang ,dapat mengidentifikasikan
kesulitan-kesulitan belajar yang dialami oleh mahasiswa pada pembelajaran juga
dapat menciptakan kreativitas dan inovasi-inovasi dalam pembelajaran
b) Bagi Mahasiswa,Manfaat penelitian ini bagi Mahasiswa yaitu
dapat meningkatkan semangat dan
motivasi dalam mengikuti pembelajaran karena pembelajaran dikemas secara menarik.Penggunaan pendekatan pembelajaran
yang inovatif diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan
tidak membuat Mahasiswa jenuh . Selain itu kesulitan-kesulitan yang dialami
oleh Mahasiswa dalam memahami materi khususnya materi-materi yang terdapat
dalam Pembelajaran proses dan interaksi sosial.
c) Bagi peneliti,Manfaat
penelitian ini bagi peneliti yaitu dapat memberikan pengalaman dalam mengelola
pembelajaran tematik sesuai dengan materi-materi,dapat meningkatkan kemampuan
mengajar dan memberikan pengetahuan tentang bagaimana mengatasi
kesulitan-kesulitan yang dialami oleh Mahasiswa dalam proses pembelajaran
sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman Mahasiswa terhadap materi
pembelajaran. Selain itu penelitian ini juga dapat menjadi bahan informasi dan pengalaman dalam penyusunan desain
pembelajaran.
d). Bagi peneliti lain,Manfaat
penelitian ini bagi peneliti lain yaitu dapat menjadi rujukan, sumber informasi
dan bahan referensi penelitian selanjutnya agar bisa lebih dikembangkan dalam
materi-materi yang lainnya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu
peneliti juga berharap agar penelitian ini dapat memberikan motivasi kepada
peneliti lain agar dapat lebih baik dalam merancang desain pembelajaran dengan
menggunakan dan mengembangkan pendekatan-pendekatan pembelajaran inovatif
lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Proses Sosial
a.
Maclver mengatakan
bahwa proses sosial adalah pola perilaku dimana relasi sosial antar anggota
kelompok menghasilkan karakteristik yang khas. Karakteristik yang khas tersebut
bisa berupa perubahan kondisi ke atas atau ke bawah, berkembang atau mundur,
disintegrasi atau integrasi.
b.
Ginsbers mendefinisikan
proses sosial sebagai cara-cara interaksi yang dilakukan oleh individu atau
kelompok, termasuk dalam membangun kerja sama, konflik, diferensiasi,
integrasi, pengembangan, dan pengeroposan hubungan sosial.
c.
Menurut Gillin,
dengan proses sosial, kita bermaksud mendeskripsikan cara-cara berinteraksi
yang bisa kita amati ketika individu atau kelompok bertemu dan menciptakan
sistem relasi atau apa yang terjadi ketika perubahan mendisrupsi pola kehidupan
sebelumnya.
Jadi dapat di simpulkan bahwa proses sosial adalah suatu
bentuk perilaku sosial yang interaktif dan repetitif yang ditemukan dalam
kehidupan sosial.
2.2. Pengertian
Interaksi Sosial
interaksi
sosial merupakan sebuah proses hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi,
baik antarindividu, antarindividu dengan kelompok, maupun antarkelompok dengan
kelompok dalam kehidupan masyarakat.Secara harfiah
interaksi berarti tindakan (action) yang berbalasan antarindividu atau
antarkelompok. Tindakan saling mempengaruhi ini seringkali dinyatakan dalam
bentuk simbol-simbol atau konsep-konsep. Jadi, pengertian interaksi sosial,
yaitu hubungan timbal balik yang dinamis antara individu dan individu, antara
individu dan kelompok, atau antara kelompok dengan kelompok baik dalam kerja
sama, persaingan, ataupun pertikaian. Interaksi sosial melibatkan proses-proses
sosial yang bermacammacam, yang menyusun unsur-unsur dinamis dari masyarakat,
yaitu prosesproses tingkah laku yang dikaitkan dengan struktur social.
2.3. Interaksi
Sebagai Faktor Utama Dalam Kehidupan Sosial
Interaksi
Sosial untuk Mencukupi Kebutuhan Hidup Manusia dan untuk Mempertahankan
Kelangsungan Hidupnya Manusia dalam hidupnya selalu berhubungan dengan
lingkungan alam (fisik) dan lingkungan non fisik. Lingkungan fisik terdiri atas
air, tanah, udara, flora, dan fauna. Lingkungan non fisik terdiri atas
lingkungan sosial, ekonomi, dan budaya. Alam menyediakan segalanya bagi
kebutuhan hidup manusia, tetapi alam juga mempunyai keterbatasan.Dalam
kehidupan sehari-hari, manusia selalu berhubungan antara yang satu dan yang
lainnya, sejak bangun pagi hingga tidur malam. Hubungan antarmanusia sebagai
makhluk sosial dapat dicirikan dengan adanya tindakan untuk berhubungan.
Tindakan nya tersebut dapat memengaruhi, mengubah, atau memperbaiki perilaku individu
lain, atau sebaliknya.
Interaksi
sosial akan menyebabkan kegiatan hidup seseorang semakin bervariasi dan
kompleks. Interaksi sosial merupakan intisari kehidupan sosial. Artinya,
kehidupan sosial dapat terwujud dalam berbagai bentuk pergaulan. Melakukan
bersalaman, menyapa, berbicara dengan orang lain, sampai perdebatan yang
terjadi di sekolah merupakan contoh interaksi sosial. Pada gejala seperti
itulah, kita menyaksikan salah satu bentuk kehidupan sosial. Sejak kapan
manusia melakukan interaksi sosial? Sejak manusia lahir ke dunia, proses
interaksi sudah mulai dilakukan walaupun terbatas pada hubungan yang dilakukan
seorang bayi terhadap ibunya. Interaksi sosial erat kaitannya dengan naluri
manusia untuk selalu hidup bersama dengan orang lain dan ingin bersatu dengan
lingkungan sosialnya. Naluri ini dinamakan gregariousness
2.4. syarat-Syarat Terjadi
Interaksi Sosial
Syarat-syarat
Terjadinya Interaksi Sosial Suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi
apabila tidak memenuhi dua syarat (Soerjono Sukanto) yaitu: adanya kontak sosial, dan adanya komunikasi.
A.Kontak Sosial
Kontak sosial berasal dari bahasa latin con atau cum yang berarti bersama-sama dan tango yang berarti menyentuh. Jadi secara harfiah kontak adalah
bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak baru terjadi apabila terjadi
hubungan badaniah. Sebagai gejala sosial itu tidak perlu berarti suatu hubungan
badaniah, karena orang dapat mengadakan hubungan tanpa harus menyentuhnya,
seperti misalnya dengan cara berbicara dengan orang yang bersangkutan. Dengan
berkembangnya teknologi dewasa ini, orang-orang dapat berhubungan satu sama
lain dengan melalui telepon, telegraf, radio, dan yang lainnya yang tidak perlu
memerlukan sentuhan badaniah.
·
Kontak sosial
dapat berlangsung dalam tiga bentuk (Soerjono Soekanto : 59) yaitu sebagai
berikut :
a Antara
orang perorangan
Kontak
sosial ini adalah apabila anak kecil mempelajari kebiasaankebiasaan dalam
keluarganya. Proses demikian terjadi melalui komunikasi, yaitu suatu proses
dimana anggota masyarakat yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai
masyarakat di mana dia menjadi anggota.
b Antara
orang perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya
Kontak
sosial ini misalnya adalah apabila seseorang merasakna bahwa
tindakan-tindakannya berlawanan dengan norma-norma masyarakat.
c Antara
suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya. Umpamanya
adalah dua partai politik yang bekerja sama untuk mengalahkan partai politik
lainnya. Kontak sosial memiliki beberapa sifat, yaitu kontal sosial positif dan
kontak sosial negative. Kontak sosial positif adalah kontak sosial yang
mengarah pada suatu kerja sama, sedangkan kontak sosial negative mengarah
kepada suatu pertentangan atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan kontak
sosial. Selain itu kontak sosial juga memiliki sifat primer atau sekunder.
Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan
berhadapan muka, sebaliknya kontak yang sekunder memerlukan suatu perantara.
B. Komunikasi
Komunikasi adalah bahwa seseorang yang memberi tafsiran kepada orang lain
(yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap), perasaan-perasaan
apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang
bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan.
Dengan adanya komunikasi sikap dan perasaan kelompok dapat diketahui olek
kelompok lain aatau orang lain. Hal ini kemudain merupakan bahan untuk
menentukan reaksi apa yang akan dilakukannya. Dalam komunikasi kemungkinan sekali
terjadi berbagai macam penafsiran terhadap tingkah laku orang lain. Seulas
senyum misalnya, dapat ditafsirkan sebagai keramah tamahan, sikap bersahabat
atau bahkan sebagai sikap sinis dan sikap ingin menunjukan kemenangan. Dengan
demikian komunikasi memungkinkan kerja sama antar perorangan dan atau antar
kelompok. Tetapi disamping itu juga komunikasi bisa menghasilkan pertikaian
yangterjadi karena salah paham yang masing-masing tidak mau mengalah.
2.5. Kehidupan Yang Terasing Karena
Tidak Adanya Interaksi
Pentingnya kontak dan komunikasi bagi terwujudnya
interaksi sosial dapat diuji pada kehidupan yang terasing ( isolation )
Kehidupan terasing yang sempurna ditandai dengan ketidakmampuan untuk
mengadakan interaksi sosial dengan pihak lain
Namun orang yang hidup terasing masih dapat melakukan suatu tindakan
namun tak mendapat tanggapan apa apa Kehidupan terasing dapat disebabkan secara
badaniah seseorang sama sekali diasingkan dari hubungan dengan orang-orang
liannya . Padahal , perkembangan jiwa seseorang banyak ditentukan oleh
pergaulannya.
Contoh kasus : Seseorang yang sejak kecil
diasingkan punya kepribadian yang berbeda dari orang lain , meskipun tampilan
fisiknya sama , orang lain disini diartikan sebagai orang yang tumbuh dengan
interaksi sosial yang dianggap baik . pertumbuhannya normal namun perkembangannya terganggu Kehidupan terasing
juga dapat terjadi karena cacat pada inderanya ,
orang
cacat cenderung menjadi rendah diri karena untuk mengembangkan kepribadiannya
seolah-olah terhalang dan tertutup sama sekali Kehidupan terasing juga dapat
disebabkan dikarenakan perbedaan ras atau kebudayaan yang menimbulkan prasangka
yang berbeda Kehidupan terasing pun dapat terjadi karena perbedaan agama
apabila suatu penganut agama memeluk suatu agama tertentu dengan kuatnya maka
orang dengan agama yang berbeda akan tersingkir Pada masyarakat berkasta
mungkin terjadi biasanya terjadi pada masyarakat kasta yang tertinggi pada
masyarakat kasta yang tertinggi terhadap masyarakat kasta rendah hanyak karena
perbedaan strata sosial dapat membuat terhambat nya interaksi sosial Pada suku
bangsa mungkin terjadi , beberapa suku indonesia yang tertutup dan terasing
pada dunia luar akan sulit terjadi interaksi sosial , hal ini sering terjadi
karena adanya prasangka buruk rakyat
sekitar yang takut akan adanya budaya lain yang akan merusak norma-norma
tradisional hal ini akan mengganggu adanya interaksi sosial
2.6. Bentuk-Bentuk Interaksi
A.Proses Asosiatif
Keteraturan
sosial merupakan keadaan yang menggambarkan suatu kehidupan masyarakat yang
tertib, serasi, penuh persatuan, dan terjaga dari adanya penyimpangan
nilai-nilai atau norma yang ada dalam masyarakat. Menurut Gillin dan Gillin,
terdapat dua jenis proses sosial yang muncul akibat adanya interaksi sosial,
yaitu proses yang mengarah pada terwujudnya persatuan dan integrasi sosial
(asosiatif) dan proses oposisi yang berarti cara berjuang untuk melawan
seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu (disosiatif). Di antara
kedua proses sosial tersebut, asosiatif merupakan bentuk interaksi yang akan
mendorong terciptanya keteraturan sosial.
a.
Kerja
Sama
Kerja sama atau kooperasi (cooperation)
adalah jaringan interaksi antara orang perorangan atau kelompok yang berusaha
bersama untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama berawal dari kesamaan
orientasi dan kesadaran dari setiap anggota masyarakat. Beberapa bentuk kerja
sama yang umum dapat kita temukan di masyarakat sebagai berikut.
·
Berdasarkan
Sifatnya
a) Kerja sama langsung (directed
cooperation), yaitu kerja sama sebagai hasil dari perintah atasan kepada
bawahan atau penguasa terhadap rakyatnya.
b) Kerja sama spontan
(spontaneus
cooperation), yaitu kerja sama yang terjadi secara serta-merta.
c) Kerja sama kontrak
(contractual
cooperation), yaitu kerja sama atas dasar syarat-syarat atau ketetapan
tertentu, yang disepakati bersama.
d) Kerja sama tradisional (traditional cooperation),
yaitu kerja sama sebagian atau unsur-unsur tertentu dari sistem sosial.
·
Berdasarkan
Pelaksanaannya
a.
Kerukunan atau
gotong royong.
b.
Bargaining,
yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang atau jasa antara dua
organisasi atau lebih.
c.
Kooptasi, yaitu
proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan dan pelaksanaan politik
organisasi sebagai satu-satunya cara untuk menghindari konflik yang bisa
mengguncang organisasi. Contohnya, amandemen terhadap anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga.
d.
Koalisi, yaitu
kerja sama antara dua organisasi atau lebih yang keduanya mempunyai tujuan yang
sama. Akan tetapi, pada koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil
karena mereka memiliki strukturnya masing-masing. Contohnya, koalisi antara dua
partai politik.
e.
Joint-venture,
yaitu kerja sama dalam pengusahaan proyek tertentu. Contohnya, pengeboran
minyak di Natuna antara Indonesia dan Amerika Serikat dan dalam pembuatan Jalan
Layang Pasupati di Bandung.
b.
Akomodasi
(accomodation)
Di dalam sosiologi memiliki dua pengertian, yaitu
menggambarkan suatu keadaan dan proses. Akomodasi yang menggambarkan suatu
keadaan, berarti adanya keseimbangan interaksi sosial yang berkaitan dengan
norma dan nilai sosial yang berlaku. Akomodasi sebagai suatu proses menunjuk
pada usaha-usaha manusia untuk meredakan per tentangan tanpa menghancurkan
pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya. Akomodasi mempunyai
beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut
a.Koersi
(coercion),
yaitu bentuk akomodasi yang terjadi melalui pemaksaan kehendak pihak tertentu
terhadap pihak lain yang lebih lemah. Berarti, terjadi penguasaan (dominasi)
suatu kelompok atas kelompok yang lemah. Contohnya, dalam sistem perbudakan
atau penjajahan.
b.Kompromi
(compromise),
yaitu bentuk akomodasi ketika pihakpihak yang terlibat perselisihan saling
mengurangi tuntutan agar tercapai suatu penyelesaian. Sikap dasar untuk melak
sanakan kompromi adalah semua pihak bersedia untuk merasakan dan memahami
keadaan pihak lainnya.
c.Arbitrasi
(arbitration),
yaitu bentuk akomodasi apabila pihakpihak yang berselisih tidak sanggup mencapai kompromi sendiri sehingga
dilakukan melalui pihak ketiga. Pihak ketiga di sini dapat ditunjuk oleh dua
belah pihak atau oleh suatu badan yang dianggap berwenang. Contohnya,
pertentangan antara karyawan dan pengusaha diselesaikan melalui serikat buruh
serta Departemen Tenaga Kerja sebagai pihak ketiga.
a) Mediasi
(mediation), yaitu suatu bentuk akomodasi yang hampir sama dengan arbitrasi. Namun,
pihak ketiga yang bertindak sebagai penengah bersikap netral dan tidak
mempunyai wewenang untuk memberi keputusan-keputusan penyelesaian perselisihan
antara kedua belah pihak. Contohnya mediasi pemerintah RI untuk mendamaikan
faksi-faksi yang berselisih di Kamboja. RI hanya menjadi fasilitator, sedangkan
keputusan mau berdamai atau tidak bergantung niat baik tiap-tiap faksi yang
bertikai.
b) Konsiliasi
(conciliation), yaitu bentuk akomodasi untuk mempertemukan keinginan-keinginan
dari pihak-pihak yang bertikai untuk tercapainya kesepakatan bersama.
Konsiliasi bersifat lebih lunak dan membuka kesempatan kepada pihak-pihak yang
bertikai untuk mengadakan asimilasi. Contohnya, panitia tetap penyelesaian
masalah ketenagakerjaan mengundang perusahaan dan perwakilan karyawan untuk
menyelesaikan pemogokan.
c) Toleransi
(toleration), yaitu bentuk akomodasi yang terjadi tanpa persetujuan yang resmi.
Kadang-kadang toleransi terjadi secara tidak sadar dan tanpa direncanakan
karena adanya keinginan-keinginan untuk sedapat mungkin menghindarkan diri dari
perselisihan yang saling merugikan kedua belah pihak. Contohnya, umat yang
tidak berpuasa pada bulan Ramadhan, tidak makan di sembarang tempat.
d) Stalemate,
yaitu bentuk akomodasi ketika kelompok yang bertikai mempunyai kekuatan yang
seimbang. Lalu, keduanya sadar bahwa tidak mungkin lagi untuk maju atau mundur
sehingga pertentangan atau ketegangan antara keduanya akan berhenti dengan
sendirinya. Contohnya, persaingan antara Blok Barat dan Blok Timur Eropa
berhenti dengan sendirinya tanpa ada pihak yang kalah ataupun menang.
e) Ajudikasi
(adjudication), yaitu penyelesaian masalah atau sengketa melalui pengadilan
atau jalur hukum. Contohnya, persengketaan tanah warisan yang diselesaikan di
pengadilan.
f) Displacement,
yaitu bentuk akomodasi yang merupakan cara untuk mengakhiri suatu pertentangan
dengan cara mengalihkan perhatian pada objek bersama. Contohnya adanya
persengketaan Indonesia–Australia tentang batas ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif)
berakhir setelah dilakukan pembagian eksplorasi dan eksploitasi minyak bumi di
Celah Timor. Per sengketaan yang terjadi karena keberadaan sumberdaya alam,
bukan ZEE.
g) Konversi
(Convertion), yaitu bentuk akomodasi dalam menyelesaikan konflik yang
menjadikan salah satu pihak bersedia mengalah dan mau menerima pendirian pihak
lain. Contohnya, dua keluarga besar bermusuhan karena perbedaan prinsip. Akan
tetapi, karena anak mereka saling menjalin cinta yang tidak mungkin dipisahkan,
sikap permusuhan pun luluh dan bersedia saling menerima pernikahan anak-anaknya.
c.
Asimilasi
Asimilasi
(assimilation) berarti proses penyesuaian sifat-sifat asli yang dimiliki dengan
sifat-sifat lingkungan sekitar. Gillin dan Gillin menjelaskan bahwa suatu
proses sosial dikategorikan pada asimilasi apabila mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut.
a) Berkurangnya
perbedaan karena adanya usaha-usaha untuk mengurangi dan menghilangkan
perbedaan antarindividu atau kelompok.
b) Mempererat
kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dan memperhatikan kepentingan serta
tujuan bersama.
c) Setiap
individu sebagai kelompok melakukan interaksi secara langsung dan intensif
secara terus-menerus.
d) Setiap
individu melakukan identifikasi diri dengan kepentingan bersama. Artinya,
menyesuaikan kemauannya dengan kemauan kelompok. Demikian pula antara kelompok
yang satu dan kelompok lain, sehingga perbedaan-perbedaan yang ada akan hilang
atau melebur menjadi satu. Asimilasi merupakan proses sosial pada tahap lanjut
atau tahap penyempurnaan. Artinya, asimilasi terjadi setelah melalui tahap
kerja sama dan akomodasi. Asimilasi dapat terbentuk apabila terdapat tiga
persyaratan berikut. 1) Terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan
berbeda. 2) Terjadi pergaulan antarindividu atau kelompok secara intensif dalam
waktu yang relatif lama. 3) Kebudayaan setiap kelompok tersebut saling berubah
dan menyesuaikan diri.
d. Akulturasi
(acculturation)
adalah berpadunya unsur-unsur kebudayaan yang berbeda dan membentuk suatu
kebudayaan baru tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaannya yang asli.
Lamanya proses akulturasi sangat bergantung pada persepsi masyarakat setempat
terhadap budaya asing yang masuk. Akulturasi bisa terjadi dalam waktu yang
relatif lama apabila masuknya melalui proses pemaksaaan. Sebaliknya, apabila
masuknya melalui proses damai, akulturasi tersebut akan relatif lebih cepat.
B. Proses
Disosiatif
Dalam interaksi sosial yang terjadi di
masyarakat, untuk mencapai tujuan bersama, wujudnya dapat berupa kerja sama
ataupun pertentangan atau pertikaian. Kerja sama tidak serta merta selalu baik,
tanpa adanya keteraturan sosial di masyarakat, kerja sama pun akan mengalami
penyimpangan-penyimpangan atau menjadi tidak sehat dan bukan tidak mungkin
dapat menimbulkan permusuhan. Contohnya, jika Anda bekerja sama dalam tugas
kelompok dari guru, lalu teman yang Anda pilih selalu teman-teman berprestasi
di kelas, tanpa memperhatikan teman atau kesempatan kelompok lainnya, bukan
tidak mungkin teman atau kelompok lainnya akan merasakan ketidakadilan dan
antipati atau memusuhi Anda atau kelompok Anda. Demikian pula dengan
pertentangan, tidak selalu pertentangan itu buruk, jika terjadi dan selalu
merujuk pada keteraturan sosial serta tanpa kekerasan dan ancaman, bukan tidak
mungkin sebuah pertentangan akan menghasilkan sesuatu yang baik.
Walaupun proses sosial ini kurang
mendorong terciptanya keteraturan sosial, bahkan cenderung ke arah oposisi yang
berarti cara yang bertentangan dengan seseorang ataupun kelompok untuk mencapai
tujuan tertentu, ada juga manfaatnya demi tercipta suatu keteraturan sosial.
·
Proses disosiatif
dapat dibedakan ke dalam tiga bentuk sebagai berikut :
a.
Persaingan
(competition) merupakan suatu proses sosial ketika
berbagai pihak saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai tujuan
tertentu. Persaingan terjadi apabila beberapa pihak menginginkan sesuatu yang
jumlahnya sangat terbatas atau sesuatu yang menjadi pusat perhatian umum
b.
Persaingan
dilakukan dengan norma dan nilai yang diakui bersama.
Kecil kemungkinan persaingan menggunakan kekerasan atau ancaman. Dengan kata
lain, persaingan dilakukan secara sehat atau sportif
·
Persaingan
memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut.
a) Menyalurkan
keinginan individu atau kelompok yang samasama menuntut dipenuhi, padahal sulit
dipenuhi semuanya secara serentak.
b) Menyalurkan
kepentingan serta nilai-nilai dalam masyarakat, terutama yang menimbulkan
konflik.
c) Menyeleksi
individu yang pantas memp
c.
Kontravensi
(contravention) merupakan proses sosial yang ditandai
adanya ketidakpuasan, ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan
terhadap kepribadian seseorang atau kelompok yang tidak diungkapkan secara
terbuka. Kontravensi adalah sikap menentang secara tersembunyi agar tidak
sampai terjadi perselisihan secara terbuka. Penyebab kontravensi antara lain
perbedaan pendirian antara kalangan tertentu dengan kalangan lain dalam
masyarakat, atau bisa juga dan pendirian masyarakat, contoh jenis ini adalah
perang dingin. Perang dingin merupakan kontravensi karena tujuannya membuat
lawan tidak tenang atau resah. Dalam hal ini, lawan tidak diserang secara
fisik, tetapi secara psikologis. Melawan secara psikologis merupakan hal yang
tersembunyi (tidak terbuka).
Menurut
Leopold von Wiese dan Howard Becker, terdapat lima bentuk kontravensi, yaitu
sebagai berikut.
a) Kontravensi
umum, contohnya penolakan, perlawanan, protes, gangguan, dan mengancam pihak
lawan.
b) Kontravensi
sederhana, contohnya menyangkal pernyataan orang di depan umum, dan memaki
melalui surat selebaran atau mencerca.
c) Kontravensi
intensif, contohnya penghasutan, penyebaran desasdesus, dan memfitnah.
d) Kontravensi
rahasia, contohnya pembocoran rahasia, khianat, dan subversi.Kontravensi
taktis, contohnya mengejutkan pihak lawan, provokasi, dan intimidasi.
d.
Pertikaian
merupakan
bentuk lanjut dari kontravensi. Hal ini disebabkan, di dalam pertikaian,
perselisihan sudah bersifat terbuka. Pertikaian terjadi karena semakin tajamnya
perbedaan antara kalangan tertentu dalam masyarakat. Semakin tajam perbedaan
mengakibat kan amarah dan rasa benci yang mendorong tindakan untuk melukai,
menghancurkan, atau menyerang pihak lain. Pertikaian jelas sekali mengarah pada
disintegrasi antarindividu ataupun kelompok. d. Konflik Pertentangan atau
konflik (conflict) adalah suatu perjuangan individu atau kelompok sosial untuk
memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai ancaman dan
kekerasan. Pengertian konflik yang paling sederhana adalah saling memukul
(configere). Namun, konflik tidak hanya berwujud pertentangan fisik semata.
Dalam definisi yang lebih luas, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial
antara dua pihak atau lebih, yang di dalamnya pihak yang satu berusaha
menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancur kan atau membuatnya tidak
berdaya. Sebagai proses sosial, konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan yang
sulit didamaikan. Perbedaan tersebut antara lain menyangkut ciri fisik,
kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, dan keyakinan. Konflik merupakan
situasi wajar dalam setiap masyarakat. Bahkan, tidak ada satu masyarakat pun
yang tidak pernah mengalami konflik, entah dalam cakupan kecil ataupun besar.
Konflik dalam cakupan kecil, misalnya konflik dalam keluarga. Adapun konflik
dalam cakupan besar, misalnya konflik antargolongan atau antarkampung.
·
Beberapa faktor
yang menyebabkan terjadinya konflik adalah sebagai berikut :
a) Perbedaan
individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
b) Perbedaan
latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda pula.
c) Perbedaan
kepentingan antara individu dan kelompok, di antaranya menyangkut bidang
ekonomi, politik, dan social.
d) Perubahan-perubahan
nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat. Konflik memiliki bentuk-bentuk
khusus, di antaranya: 1) konflik pribadi, 2) konflik rasial, 3) konflik antarkelas
sosial, 4) konflik politik dan konflik internasional.
2.7. Interaksi
Sosial dan Faktor yang Mempengaruhi Interaksi
Sosial
Karp
dan Yoels seperti dikutip oleh Kamanto Sunarto (2000) mengemukakan bahwa untuk
dapat berinteraksi, seseorang perlu mempunyai informasi mengenai orang yang
berada di hadapannya. Manakala ia asing bagi kita karena kita tidak mengetahui
riwayat hidupnya dan tidak tahu kebudayaannya, maka interaksi sosial sukar
dilakukan. Menurut Karp dan Yoels, orang mencari informasi mengenai orang yang
dihadapinya dengan mengamati ciri fisik yang diwarisi sejak lahir, seperti
jenis kelamin, usia, ras, serta penampilan atau daya tarik fisik, penampilan
busana, dan percakapan. Dalam masyarakat yang mengenal diskriminasi ras seperti
Amerika Serikat pada masa lampau, interaksi tergantung pada warna kulit orang
yang berinteraksi. Perlakuan berbeda akan dialami oleh orang kulit hitam saat
berinteraksi dengan orang kulit putih.
·
Beberapa ciri fisik yang dapat memberikan informasi
bagi orang yang berinteraksi sebagai berikut.
a) Usia Terdapat perbedaan sikap dan perbuatan individu saat berinteraksi
dengan orang yang dianggap lebih tua, seperti kakek, nenek, ayah, ibu, paman,
atau bibi. Perbedaan itu tampak ketika dibandingkan dengan sikap dan perbuatan individu
saat berinteraksi dengan orang yang sebaya atau dengan orang yang lebih muda.
b) Jenis
Kelamin Kalian tengah mengungkapkan kekesalan
mengenai suatu hal kepada seorang teman yang kebetulan berjenis kelamin sama
dengan kalian, misalnya sesama laki-laki. Kalian tentu merasa bebas
mengekspresikan emosi sehingga tidak sadar keluar katakata yang tidak sopan.
Akan tetapi, ketika datang seorang teman perempuan, bagaimana sikap dan
tindakanmu kali ini? Apakah sikap dan tindakanmu akan berubah? Jenis kelamin sangat
memengaruhi interaksi. Jika kita berinteraksi dengan orang yang jenis
kelaminnya tidak jelas (waria), sering kita mengalami kebingungan untuk
menyapanya. Sapaan mana yang akan kita pilih? ”Pak”, ”bu”, ”mas”, atau ”mbak”?
Untuk menghindari kesulitan interaksi itu, orang lebih memilih untuk tidak
berinteraksi.
c) Penampilan
Fisik Orang yang berpenampilan fisik menarik akan
lebih mudah bergaul. Hal ini disebabkan karena banyak orang yang merasa senang
berinteraksi dengannya. Sedangkan orang yang berpenampilan fisik tidak menarik
sering mengalami kesulitan dalam pergaulan.
d) Penampilan
Berbusana Jika kamu masuk ke perkantoran dengan
berpakaian formal, bagaimana perlakuan petugas yang menemuimu? Seandainya kamu
mengganti pakaianmu dengan kaus tanpa kerah dan celana jin, apakah petugas itu
akan memperlakukanmu dengan hormat? Pengalaman semacam itu menunjukkan bahwa
pakaian yang kita kenakan memengaruhi interaksi yang kita lakukan.
e) Percakapan Kata-kata yang diucapkan oleh seseorang juga memengaruhi dalam
berinteraksi. Dalam suatu percakapan kita mungkin pernah mendengar seseorang
mengucapkan kalimat ”Saya kemarin tidak dapat hadir karena mendadak dipanggil
pak menteri.”; ”Tiap hari saya pergi ke kantor naik BMW ini.”; atau ”Kemarin
saya baru tiba dari Swiss, lusa saya harus terbang ke Jerman.” Ungkapanungkapan
itu berfungsi untuk menunjukkan status orang yang berbicara. Dia berharap lawan
interaksinya mengetahui bahwa dia berkuasa, kaya, atau mempunyai prestise.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Interaksi sosial merupakan proses
komunikasi diantara orang-orang untuk saling mempengaruhi perasaan, pikiran dan
tindakan. Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku,interaksi sosial itu
sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan - aturan dan nilai – nilai
yang ada dapat dilakukan dengan baik.
3.2 Rangkuman Materi
Proses sosial
adalah setiap interaksi sosial yang berlangsung dalam suatu jangka waktu yang
sedemikian rupa hingga menunjukkan pola-pola pengulangan hubungan perilaku
dalam kehidupan masyarakat. Interaksi sosial merupakan kunci dari semua
kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada
kehidupan bersama.
Interaksi
sosial merupakan proses komunikasi diantara orang-orang untuk saling
mempengaruhi perasaan, pikiran dan tindakan. Dengan adanya nilai dan norma yang
berlaku,interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan
- aturan dan nilai – nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik.
3.3 Tujuan Penelitian
a Mengetahui pengertian proses sosial
dan interaksi sosial.
b Mengetahui apa saja faktor yang
mempengaruhi terjadinya interaksi sosial.
c. Mengetahui syarat terjadinya
interaksi sosial.
d
Mengetahui bentuk interaksi sosial.
3.4 Sistem
Teoritis dan Praktis
a. Secara Teoritis
Secara Teoritis ,penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat untuk dijadikan sebagai
sumber informasi dalam menjawab permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam
proses pembelajaraan terutama dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada
pembelajaran proses dan interaksi sosial. Peneliti juga berharap rancangan
dalam
penelitian ini yaitu proses dan interaksi sosial dapat
memberikan manfaat dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
b. Secara Praktis
§ Bagi Dosen ,manfaat
penelitian ini bagi dosen yaitu dapat mengembangkan kulaitas pembelajaran
menjadi lebiih menarik,dapat menjalankan tugas sebagai pendidik degan baik
yaitu dengan merencanakan pembelajaran secara matang ,dapat mengidentifikasikan
kesulitan-kesulitan belajar yang dialami oleh mahasiswa pada pembelajaran juga
dapat menciptakan kreativitas dan inovasi-inovasi dalam pembelajaran
§ Bagi Mahasiswa,Manfaat
penelitian ini bagi Mahasiswa yaitu dapat meningkatkan semangat dan motivasi
dalam mengikuti pembelajaran karena pembelajaran dikemas secara
menarik.Penggunaan pendekatan pembelajaran yang inovatif diharapkan dapat
memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan tidak membuat Mahasiswa jenuh .
Selain itu kesulitan-kesulitan yang dialami oleh Mahasiswa dalam memahami
materi khususnya materi-materi yang terdapat dalam Pembelajaran proses dan
interaksi sosial.
§ Bagi peneliti,Manfaat penelitian ini bagi peneliti yaitu dapat
memberikan pengalaman dalam mengelola pembelajaran tematik sesuai dengan materi-materi,dapat
meningkatkan kemampuan mengajar dan memberikan pengetahuan tentang bagaimana
mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami oleh Mahasiswa dalam proses
pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman Mahasiswa terhadap
materi pembelajaran. Selain itu penelitian ini juga dapat menjadi bahan
informasi dan pengalaman dalam
penyusunan desain pembelajaran.
§ Bagi peneliti lain,Manfaat penelitian ini bagi peneliti lain yaitu dapat
menjadi rujukan, sumber informasi dan bahan referensi penelitian selanjutnya
agar bisa lebih dikembangkan dalam materi-materi yang lainnya untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu peneliti juga berharap agar
penelitian ini dapat memberikan motivasi kepada peneliti lain agar dapat lebih
baik dalam merancang desain pembelajaran dengan menggunakan dan mengembangkan
pendekatan-pendekatan pembelajaran inovatif lainnya.
Daftar Pustaka :