Newest Post

// Posted by :serba-serbi // On :Selasa, 06 November 2018


Makalah
Pendidikan Pancasila


                           



                                                                                        Tentang :
“Toleransi Agama”
Disusun oleh:
1MA10
Kelompok

1. RIJSA  FITRIANI                                                    (16818175)
2. PUTRI NABILLA                                                    (15818657)
3. INIH CARSINIH                                                     (13818336)
4 .FENY                                                                       (17818832)

Dosen  : Mei Raharja

Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Komunikasi
Universitas Gunadarma 2018/2019



KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME yang telah memberi kami kekuatan dan petunjuk untuk menyelesaikan tugas makalah ini. Tanpa pertolongan dan petunjuk-Nya kami tidak akan bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik. Makalah ini disusun dengan cara menghadapi berbagai rintangan, namun dengan penuh kesabaran kami mencoba untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini memuat tentang “fasilitas aplikasi bisnis dan perkantoran”. Kami selaku penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat dinilai dengan baik dan dapat berguna oleh pembaca. Dikarenakan makalah ini masih mempunyai kekurangan, kami selaku pembuat makalah ini mohon kritik dan sarannya dengan cara positif dan bermoral.

                                                                                                Depok,November 2018
                                                         



















ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii      
DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................... 1
            1.2  RUMUSAN MASALAH.............................................................................. 1
            1.3  TUJUAN........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 2
            2.1. PENGERTIAN TOLERANSI...................................................................... 2
            2.2  TOLERANSI AGAMA................................................................................. 2
                   2.2.1 Pengertian Toleransi Agama.................................................................. 2
       2.2.2 Bentuk Toleransi Beragama................................................................... 3
       2.2.3 Faktor Terbangun Toleransi Beragama.................................................. 4
2.3 MANFAAT BERTOLERANSI..................................................................... 4
2.4 BUKTI TOLERANSI MASIH HADIR DI INDONESIA........................... 6
BAB III PENUTUP........................................................................................................ 7
            3.1 KESIMPULAN ............................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 7









iii
BAB I
PENDAHULUAN
  1.1 Latar Belakang
Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang majemuk terdiri atas berbagai suku, budaya, politik, ekonomi maupun agama. Keragaman tersebut di satu sisi merupakan khasanah kekayaan bangsa sekaligus menjadi potensi kekuatan untuk mempersatukan bangsa, namun di sisi lain dapat mengakibatkan munculnya konflik dalam kehidupan masyarakat di berbagai daerah sehubungan adanya kepentingan yang beragam dari masing-masing kelompok yang berbeda. Keragaman di bidang agama.  Terkait konflik sosial bernuansa agama yang terjadi di berbagai daerah, disebabkan oleh antara lain bahwa agama dalam kehidupan masyarakat merupakan hal yang sensitif, sehingga melalui sentimen keagamaan seseorang  atau kelompok orang secara psikologis mudah dimobilisasi  dan dimanfaatkan oleh kelompok yang sedang konflik untuk memperoleh dukungan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana umat beragama memaknai toleransi beragama?
2. Apa saja bentuk-bentuk toleransi beragama yang  terjalin di
             kalangan tokoh agama?
3. Faktor apa saja yang menjadi penyebab terbangunnya toleransi beragama tersebut?

1.3 Tujuan
    1. Mengidentifikasi tentang pemaknaan toleransi beragama oleh umat beragama.
2.  Mengidentifikasi bentuk -bentuk toleransi beragama  yang   terjalin
     selama ini di kalangan umat beragama.
3.  Mengungkap faktor -faktor yang menyebabkan terbangunnya
      toleransi beragama di kalangan umat.














1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1   Pengertian Toleransi
Toleransi dalam Deklarasi Prinsip -Prinsip Toleransi UNESCO dinyatakan bahwa toleransi adalah rasa hormat,  penerimaan, dan penghargaan atas keragaman budaya dunia yang kaya, berbagai  bentuk ekspresi diri, dan cara -cara menjadi manusia. Toleransi adalah kerukunan dalam perbedaan.
Sullivan, Pierson dan Marcus sebagaimana dikutip Saiful Mujani, menjelaskan toleransi didevinisikan sebagai a willingness to put up with those things one  rejects or opposes,yakni “kesediaan untuk menghargai, menerima atau menghormati segala sesuatu yang ditolak atau ditentang oleh seseorang” (Saiful Mujani, 2007: 162).
Suatu sikap atau perilaku manusia yang tidak menyimpang dari aturan, di mana seseorang menghargai atau menghormati setiap tindakan yang dilakukan orang lain. Sikap toleran sangat perlu dikembangkan karena manusia adalah makhluk sosial dan akan menciptakan kerukunan hidup. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memelihara toleransi, antara lain ciptakan kenyamanan, kenali perilaku intoleransi dan tolak sikap intoleransi, dukung orang/kelompok orang korban intoleransi, berikesempatan orang untuk berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda, jujur terhadap perbedaan, dan beri contoh sikap toleran.
2.2 Toleransi Agama
   2.2.1  P
engertian
Toleransi beragama yang dimaksud dalam penelitian ini adalah toleransi antarumat beragama,  yaitu sikap maupun perilaku terhadap hal -hal yang  bersifat keagamaan meliputi: keyakinan, pemikiran  maupun perilaku keagamaan umat beragama yang  mencerminkan toleransi terhadap umat beragama  lain baik pe rorangan maupun kelompok.   
2.2.2 Bentuk-bentuk Toleransi Beragama Yang 
                    Terjalin  Di   Kalangan Umat Beragama
a.         Penyiaran agama , Penyiaran agama yang bersifat  pembinaan ke   dalam umat sendiri dapat dilakukan tanpa gangguan   yang berarti. Meskipun ada beberapa tempat umat   Katolik mengaku sulit untuk melakukan doa   lingkungan. Orang Kristen dan Katolik di Kota   Padang relatif terlokalisasi pada daerah Padang   Selatan, terutama area yang dinamakan Pondok.  
Gereja di Kota Padang cukup banyak, berdasarkan   keterangan Sefriono ( peneliti masalah sosial, dosen   IAIN Imam Bonjol), setidaknya ada 94 gereja dan hanya 4 yang memiliki izin (lengkap). Dalam hal ini   banyak kegiatan keagamaan dilakukan di ruko  -ruko   dan rumah penduduk. 




2
 b.         Pendirian rumah ibadah,  Pendirian rumah ibadah di Kota Padang adalah   sesuatu yang sulit. Narasumber muslim, secara   berhati  -hati  mereka katakan kenyataannya memang   begitu. Non  -muslim senada mengatakan mestinya   kebebasan beribadah itu dijamin dengan keleluasaan   mendirikan rumah ibadah.   Narasumber beragama Islam mengatakan   bahwa pendirian rumah ibadah di Padang bisa saja   diakukan den  gan memenuhi syarat  -syarat yang telah   ditentukan dalam peraturan (PBM). Meski demikian,   informan Katolik menyampaikan bahwa peraturan   tersebut sangat diskriminatif dan sulit dipenuhi,   belum lagi penafsiran yang berbeda antar pemuka   Toleransi Beragama di Daerah Rawan Konflik  26  bahkan rencana dirubah menjadi mall bertema   landmark  . 

c.          Perayaan hari besar keagamaan  Penggunaan simbol pada hari  -hari menjelang   perayaan agama Kristen terpampang di ruang publik   tidak ada masalah. Perayaan hari besar   keagamaan   relatif aman tanpa gangguan, meskipun tidak   ditemukan fakta umat muslim ikut merayakan pada   momen  -momen sakral, namun penghargaan cukup   baik.  

d.         Perawatan/pemakaman jenazah  Isu pemakaman adalah utama di wilayah Kota   Padang, saat ini terdapat pemaka  man umum yang   dapat diakses oleh semua agama, namun dalam hal kapasitas sudah tidak layak. Berdasarkan observasi   kondisi pemakaman sudah penuh dan tidak   ditemukan ruang yang cukup untuk diisi dengan   jenazah lagi. Khususnya umat Hindu tidak mampu   melaksanakan ritual pemakaman sesuai agamanya.  

e.         Perkawinan beda agama  Dalam hal membahas tentang keberadaan   nikah beda agama, informan beragama Islam rata  -  rata tidak yakin ada orang menikah beda agama.  
 Menurut mereka sebagian besar mereka masuk Islam   dulu, baru meni  kah dengan cara Islam. Tidak ada   laporan pada pihak muslim adanya perpindahan ke   agama lain.  Isu perkawinan beda agama sangat sensitif,   pihak Katolik dan Kristen, menjawab bahwa ada   Toleransi Beragama di Daerah Rawan Konflik  27  pernikahan beda agama. Para pendeta dan pastor   mengakui memberkati beberap a pasangan beda   agama, tentunya yang dimaksud dalam hal ini satu   pasangannya beragama Islam. Ada juga yang   memilih berpindah pada agama Kristen atau Katolik.   Sedangkan perkawinan antaragama umat Buddha   dan Katolik atau Kristen diakui banyak terjadi. Ada   juga pernikahan beda agama penganut Hindu   dengan Kristen.  


3
3f.          Pendidikan agama  Instruksi Walikota Padang No. 451.422/Binsos  -  III/2005, tertanggal 7 Maret 2005 tentang Wajib Jilbab   bagi siswi pelajar sekolah di Kota Padang.   Menyangkut soal pewajiban jilbab, siswa  -siswa non   muslim pun akhirnya mengenakan jilbab. Bermacam  -  macam tanggapan  , orang Katolik cenderung   mempertanyakan pihak sekolah yang tetap tidak   memberikan pengecualian terhadap siswa non   Muslim.
2.2.3 Faktor Terbangunnya Toleransi  Beragama
1. Adanya sikap saling menghormati dan menghargai.
2. Tidak meremehkan agama lain.
3. Menciptakan persatuan dan kesatuan umat beragama.
4. Menghargai agama yang berbeda .
5. Membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan
6. Memperkokoh silaturahmi dan menerima perbedaan.
7. Mempunyai rasa peduli terhadap sesama.
2.2.4 Manfaat Bertoleransi
Banyak manfaat yang bisa didapatkan dari toleransi antar umat beragama, di mana ini merupakan salah satu hal yang berperan penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Akan tetapi dalam melakukannya harus dengan sewajarnya dan tidak boleh berlebih-lebihan, karena hal itu dapat mengganggu kepentingan maupun hak orang lain, dapat menyinggung perasaan orang lain, dan justru dapat merugikan diri kita sendiri, seperti ibadah maupun pekerjaan kita.
1. Dapat terhindar dari adanya perpecahan antar umat beragama
Setiap orang sudah sepatutnya untuk menanamkan di dalam dirinya sifat toleran, serta menerapkannya di dalam kehidupan bersosial masyarakat, terutama di daerah yang di dalamnya terdapat berbagai jenis kepercayaan atau agama. Sikap toleransi antar umat beragama merupakan salah satu solusi untuk mengatasi terjadinya perpecahan di antara umat  dalam mengamalkan agamanya.
Sebagai contoh sikap toleransi antar umat beragama bisa kita lihat di negara kita ini, yaitu Indonesia yang memiliki lebih dari satu agama dan kepercayaan. Jika toleransi antar umat beragama tidak tertanam di dalam pribadi masing-masing warga negara Indonesia, maka kemungkinan besar negara ini akan terpecah belah dan tidak akan bertahan lama.


4
2. Dapat mempererat tali silaturahmi
Manfaat toleransi antar umat beragama berikutnya adalah terjalinnya tali silaturahmi. Pada umumnya, adanya suatu perbedaan selalu menjadi alasan terjadinya pertentangan antara orang (golongan) yang satu dengan lainnya, khususnya bagi mereka yang tidak bisa menerima adanya perbedaan tersebut. Salah satu contoh adalah adanya perbedaan agama yang menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya berbagai konflik serta pertikaian di antara sesama manusia, seperti tindakan terorisme, pembantaian pemuka agama, dan lain sebagainya yang pada akhirnya akan mengakibatkan dampak pada timbulnya kesengsaraan bagi manusia lainnya.
Lalu bagaimanakah solusi agar itu semua dapat dihindari? Solusinya adalah menumbuhkan kesadaran dalam diri masing-masing orang tentang pentingnya rasa saling menghormati dan menghargai guna merajut hubungan damai antar penganut agama. Dan jika hubungan damai telah terwujud maka tali silaturahmi antar pemeluk agama pun dapat terjalin dengan baik, bahkan lebih erat.
Jika sudah begitu maka cita-cita bangsa untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan di tengah-tengah banyaknya perbedaan akan dapat terwujud, dan itu akan menjadikan sebuah negara yang lebih kuat dan kokoh dalam menghadapi ancaman apapun. (baca juga: pengertian ukhuwah islamiyah insaniyah dan wathaniyah)
3. Pembangunan Negara akan lebih terjamin dalam pelaksanaannya
Faktor keamanan, ketertiban, persatuan dan kesatuan dari sebuah negara merupakan salah satu kunci sukses menuju keberhasilan program-program pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintahan di negara tersebut.
Terjadinya kerusuhan, pertikaian, dan segala bentuk bencana baik bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah. Kejadian-kejadian tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap jalannya program pembangunan yang dicanangkan oleh negara.
4. Terciptanya ketentraman dalah hidup bermasyarakat
Kehidupan masyarakat yang meskipun di dalamnya terdapat berbagai perbedaan seperti perbedaan beragama akan tetapi ada sikap saling toleransi yang tertanam di dalam hati warga masyarakat tersebut, maka tentunya hal itu akan menciptakan suasana yang aman, tentram, dan damai di dalam lingkungan tersebut. Tidak akan ada sikap saling mengejek, mengolok, menghina, serta merendahkan di antara para pemeluk agama, meskipun keyakinan yang mereka miliki sangat jauh berbeda.
5
5. Lebih mempertebal keimanan
Setiap agama tentu mengajarkan perihal kebaikan kepada umatnya. Tidak ada agama yang mengajarkan umatnya untuk hidup bermusuhan dengan sesama manusia.
Hal ini sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an  surat Ali- Imron ayat 103, yang artinya:
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”
Jadi dengan menjaga kerukunan antar sesama manusia dan menghindari dari perbuatan bercerai berai akan dapat menambah nikmat yang diberikan oleh Allah SWT, dan hal itu tentu saja akan semakin mempertebal keimanan yang dimiliki oleh seseorang. Tentunya dalam agama islam manfaat beriman kepada Allah akan membuat hamba tersebut semakin dekat dengan Allah dan tentunya jaminan atas Surga firdaus atas ketaatannya tersebut.
2.2.5 Bukti toleransi masih ada di indonesia
Angka intoleransi di Indonesia terus meningkat. Komnas HAM mencatat, pada 2015 ada 87 pengaduan terkait pengaduan pelanggaran terhadap kebebasan beragama dan berkeyakinan. Jumlah itu meningkat dibandingkan dengan tahun 2014 yang hanya 74 pengaduan.
Walau begitu, ada banyak bukti juga bahwa toleransi masih hadir di tengah-tengah masyarakat. Contoh sederhana toleransi yakni saat naik commuter line Jabodetabek. Ketika ada ibu hamil atau orangtua bersama anak-anak kecil, tanpa perlu diminta, ada orang yang menyilakan untuk duduk.
1. Potret toleransi beragama di sebuah desa di Karanganyar, Jawa Tengah
Desa Ngargoyoso, di kaki Gunung Lawu, mungkin bisa menjadi potret toleransi. Di desa tersebut, tiga tempat ibadah, yakni masjid, gereja, dan pura berdiri berdampingan. Komunikasi yang baik dan sikap saling menghormati membuat seluruh warga desa hidup dalam damai walau berbeda keyakinan.
2. Gereja Katedral Jakarta ubah jadwal misa di Hari Idul Fitri
Pengurus Gereja Katedral Jakarta Pusat mengubah jadwal misa Minggu pagi yang bertepatan denga Hari Idul Fitri di tahun ini. Hal ini dilakukan agar halaman gereja ini bisa dipakai parkir umat Muslim yang salat di Istiqlal.
6
3. Pecalang jaga salat Idul Fitri
Ribuan umat muslim di Kota Denpasar, Bali melaksanakan salat id 1 Syawal 1438 Hijriah di Lapangan Lumintang. Salat berjalan dengan khidmat dengan pengamanan polisi bersenjata dan pecalang yang beragama Hindu. Tradisi toleransi tersebut bukan hanya berjalan tahun ini, melainkan telah berjalan selama bertahun-tahun.
4. Umat Islam di Tambraw, Papua bantu umat Kristen saat perayaan  hari besar
Toleransi antarumat beragama di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat, menjadi contoh yang indah. Contoh budaya toleransi di antaranya panitia yang bertugas pada perayaan hari besar umat Kristen adalah umat Islam, begitu juga sebaliknya. Kerukunan dan toleransi tersebut bukan karena desakan pemerintah, tapi tumbuh dari kebersamaan di tengah masyarakat dengan sendirinya.

BAB III
PENUTUP
     3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa didapatkan dari toleransi antar umat beragama, di mana ini merupakan salah satu hal yang berperan penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Akan tetapi dalam melakukannya harus dengan sewajarnya dan tidak boleh berlebih-lebihan, karena hal itu dapat mengganggu kepentingan maupun hak orang lain, dapat menyinggung perasaan orang lain, dan justru dapat merugikan diri kita sendiri, seperti ibadah maupun pekerjaan kita.

Daftar Pustaka:
1.      Khalikin, Ahsanul (ed.) 2016. Toleransi Beragama, Jakarta: Kementerian Agama RI, Badan Litbang dan Diklat, Puslitbang Kehidupan Keagamaan.

2.      Al -Munawar, Said Agil Husin, Fikih Hubungan Antar Agama, Jakarta: Penerbit Ciputat Press

5.      https://brainly.co.id/tugas/14414021
7

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

// Copyright © Serba-serbi //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //