Newest Post

// Posted by :serba-serbi // On :Kamis, 01 November 2018

http://www.gunadarma.ac.id

                Pengantar Ilmu Komunikasi




Ø Kelompok 1
1.     Putri Nabila (15818657)
2.     Rijsa fitriani (16818175)
3.     Feny (17818832)
4.     Nadilla (15818144)
5.     Fortuna (12818805)
6.     Inih(13818336)
7.     Daniela (11818652)
8.     Ta’arifal (14818975)
9.     Pramudya(15818577)
10.                        Razie (15818954)
11.                        Andriy (10818804)
12.                        Fajar (12818378)
13.                        Farhan (12818531)
14.                        Asep (11818153)

                                                              







                                                                Daftar Isi
Bab 1 Pendahuluan..............................................................................................................................................
A. Kata pengantar............................................................................................................
B. latar belakang .............................................................................................................
                        C. Rumusan masalah  ....................................................................................................
                        D. Tujuan .........................................................................................................................
Bab 2 Pembahasan ...................................................................................................................................
                        A. Konsep komunikasi kelompok....................................................................................
                        1. Pengertian...................................................................................................................
                        2. Prinsip dasar komunikasi kelompok..........................................................................
3. Fungsi komunikasi kelompok.....................................................................................
            B. Konsep komunikasi organisasi................................................................................................
                        1. Pengertian.................................................................................................................
                        2.Jaringan komunikasi organisasi..................................................................................
                        3.Arus komunikasi organisasi.......................................................................................
Bab 3  Penutup........................................................................................................................................
                        A. Kesimpulan ..............................................................................................................
                        B. Saran    ....................................................................................................................
Daftar pustaka...........................................................................................................................................
                                                             





BAB I
PENDAHULUAN
A. Kata pengantar
          Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayahnya sehingga Kelompok 1 dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami tugas pengantar ilmu komunikasi.
Harapan  kami kelompok 1 semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga  kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami  akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami  miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami kelompok 1 harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Di dalam makalah ini mencakup komunikasi kelompok dan organisasi. Komunikasi kelompok merupakan interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat.
            Sedangkan komunikasi organisasi merupakan pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Dan masih banyak yang lain yang berhubungan dengan komunikasi kelompok dan organisasi. Maka dari itu di dalam makalah ini membahas lebih mendalam tentang komunikasi kelompok dan organisasi.



C.RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah konsep dari komunikasi kelompok?
2. Apa saja yang dipelajari di dalam komunikasi organisasi?
3. Bagaimana format interaksi komunikasi organisasi?
D. TUJUAN
1. Untuk mengetahui konsep dari komunikasi kelompok.
2. Untuk mengetahui tentang apa saja yang terkait dalam komunikasi organisasi.
3. Untuk mengetahui format interaksi komunikasi organisasi.
















BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP KOMUNIKASI KELOMPOK
1. PENGERTIAN
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat.
                Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu umtuk mencapai tujuan kelompok.
Sifat-sifat komunikasi kelompok sebagai berikut:
                1. Kelompok berkomunikasi melalui tatap muka;
                2. Kelompok memiliki sedikit partisipan;
                3. Kelompok bekerja di bawah arahan seseorang pemimpin;
                4. Kelompok membagi tujuan atau sasaran bersama;
                5. Anggota kelompok memiliki pengaruh atas satu sama lain.


2. PRINSIP DASAR KOMUNIKASI KELOMPOK
Kelompok merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dari aktivitas kita sehari-hari. Kelompok baik yang bersifat primer maupun sekunder, merupakan wahana bagi setiap orang untuk dapat mewujudkan harapan dan keinginannya berbagi informasi dalam hamper semua aspek kehidupan. Ia bias merupakan media untuk mengungkapkan persoalan-persoalan pribadi (keluarga sebagai kelompok primer), ia dapat merupakan sarana meningkatkan pengethuan para anggotanya (kelompok belajar) dan ia bias pula merupakan alat untuk memecahkan persoalan bersama yang dihadapi seluruh anggota (kelompok pemecahan masalah).
                                                                                    Jadi, banyak manfaat yang dapat kita petik bila kita ikut terlibat dalam seuatu kelompok yang sesuai dengan rasa ketertarikan (interest) kita. Orang yang memisahkan atau mengisolasi
dirinya dengan orang lain adalah orang yang penyendiri, orang yang benci kepada orang lain (misanthrope) atau dapat dikatakan sebagai orang yang antisosial.

            Ada empat elemen yang muncul dari definisi yang dikemukakan oleh Adler dan Rodman tersebut, yaitu :
            1. Interaksi dalam komunikasi kelompok merupakan faktor yang penting, karena melalui interaksi inilah, kita dapat melihat perbedaan antara kelompok dengan istilah yang disebut dengan coact. Coact adalah sekumpulan orang yang secara serentak terkait dalam aktivitas yang sama namun tanpa komunikasi satu sama lain. Misalnya, mahasiswa yang hanya secara pasif mendengarkan suatu perkuliahan, secara teknis belum dapat disebut sebagai kelompok. Mereka dapat dikatakan sebagai kelompok apabila sudah mulai mempertukarkan pesan dengan dosen atau rekan mahasiswa yang lain.

            2. Waktu. Sekumpulan orang yang berinteraksi untuk jangka waktu yang singkat, tidak dapat digolongkan sebagai kelompok. Kelompok mempersyaratkan interaksi dalam jangka waktu yang panjang, karena dengan interaksi ini akan dimiliki karakteristik atau ciri yang tidak dipunyai oleh kumpulan yang bersifat sementara.

            3. Ukuran atau jumlah partisipan dalam komunikasi kelompok. Tidak ada ukuran yang pasti mengenai jumlah anggota dalam suatu kelompok. Ada yang memberi batas 3-8 orang, 3-15 orang dan 3-20 orang. Untuk mengatasi perbedaan jumlah anggota tersebut, muncul konsep yang dikenal dengan smallness, yaitu kemampuan setiap anggota kelompk untuk dapat mengenal dan memberi reaksi terhadap anggota kelompok lainnya. Dengan smallness ini, kuantitas tidak dipersoalkan sepanjang setiap anggota mampu mengenal dan memberi rekasi pada anggota lain atau setiap anggota mampu melihat dan mendengar anggota yang lain/seperti yang dikemukakan dalam definisi pertama.

            4. Tujuan yang mengandung pengertian bahwa keanggotaan dalam suatu kelompok akan membantu individu yang menjadi anggota kelompok tersebut dapat mewujudkan satu atau lebih tujuannya.
3. FUNGSI KOMUNIKASI KELOMPOK
            1. Fungsi pertama dalam kelompok adalah hubungan sosial, dalam arti bagaimana suatu kelompok mampu memelihara dan memantapkan hubungan sosial di antara para anggotanya seperti bagaimana suatu kelompok secara rutin memberikan kesempatan kepada anggotanya untuk melakukan sktivitas yang informal, santai dan menghibur.

           
2. Pendidikan adalah fungsi kedua dari kelompok, dalam arti bagaimana sebuah kelompok secara formal maupun informal bekerja unutk mencapai dan mempertukarkan pengetahun. Melalui fungsi pendidikan ini, kebutuhan-kebutuhan dari para anggota kelompok, kelompok itu sendiri bahkan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi. Namun demikian, fungsi pendidikan dalam kelompok akan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak, bergantung pada tiga faktor, yaitu jumlah informasi baru yang dikontribusikan, jumlah partisipan dalam kelompok serta frekuensi interaksi di antara para anggota kelompok. Fungsi pendidikan ini akan sangat efektif jika setiap anggota kelompk membawa pengetahuan yang berguna bagi kelompoknya. Tanpa pengetahuan baru yang disumbangkan msing-masing anggota, mustahil fungai edukasi ini akan tercapai.

            3. Dalam fungsi persuasi, seorang anggota kelompok berupaya mempersuasikan anggota lainnya supaya melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Seseorang yang terlibat usaha-usaha persuasif dalam suatu kelompok, membawa resiko untuk tidak diterima oleh para anggota lainnya. Misalnya, jika usaha-usaha persuasif tersebut terlalu bertentangan dengan nilai-nilai yang berlaku dalam kelompok, maka justru orang yang berusaha mempersuasi tersebut akan menciptakan suatu konflik, dengan demikian malah membahayakan kedudukannya dalam kelompok.

            4. Fungsi keompok juga dicerminkan dengan kegiatan-kegiatannya untuk memecahkan persoalan dan membuat keputusan-keputusan. Pemecahan masalah (problem solving) berkaitan dengan penemuan alternatif atau solusi yang tidak diketahui sebelumnya; sedangkan pembuatan keputusan (decision making) berhubungan dengan pemilihan antara dua atau lebih solusi. Jadi, pemecahn masalah menghasilkan materi atu bahan untuk pembuatan keputusan.
            5. Terapi adalah fungsi kelima dari kelompok. Kelompok terapi memiliki perbedaan dengan kelompok lainnya, karena kelompok terapi tidak memiliki tujuan. Objek dari kelompok terapi adalah membantu setiap individu mencapai perubahan personalnhya. Tentunya, individu tersebut harus berinteraksi dengan anggota kelompok lainnya guna mendapatkan manfaat, namun usaha utamanya adalh membantu dirinya sendiri, bukan membantu kelompok mencapai konsensus.
             Contoh dari kelompok terapi ini adalah kelompok konsultasi perkawinan, kelompok penderita narkotika, kelompok perokok berat dan sebagainya. Tindak komunikasi dalam kelompok-kelompok terapi dikenal dengan nama pengungkapan ciri (self disclosure). Artinya, dalam suasana yang mendukung, setiap anggota dianjurkan untuk berbicara secara terbuka tentang apa yang menjadi permasalahannya. Jika muncul konflik antar anggota dalam diskusi yang dilakukan, orang yang menjadi pemimpin atau yang memberi terapi yang akan mengaturnya.
            Dalam organisasi, komunikasi berfungsi untuk :
            1. Pengaturan dan operasi, yakni untuk kepentingan penyelesaian pekerjaan dan    membereskan tugas demi pencapaian tujuan.
            2. Inovasi/pembaharuan, untuk kepentingan pembaharuan dan pengubahan tata kerja demi penyesuaian, kelangsungan hidup, dan pengembangan organisasi di tengah lingkungan yang terus berubah.
            3. Sosialisasi atau pembinaan, yakni berkaitan dengan anggota sebagai manusia. Khusus dalam upaya motivasi, pengimbalan, dan moral kerja.
            Sosialisasi berdampak kepada :
                        a. Harga diri anggota
                        b. Hubungan interpersonal dalam organisasi
                        c. Motivasi ; integrasi kepentingan pribadi ke dalam kepentingan organisasi

B. KONSEP KOMUNIKASI ORGANISASI
1.      PENGERTIAN
                    Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.
                    Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya.

2.      JARINGAN KOMUNIKASI ORGANISASI
            Yang dimaksud dengan jaringan disini adalah saluran yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu orang ke orang lain. Jaringan ini dapat dilihat dari dua perspektif. Pertama, kelompok kecil sesuai dengan sumberdaya yang dimilikinya akan mengembangkan pola komunikasi yang menggabungkan beberapa struktur jaringan komunikasi. Jaringan komunikasi ini kemudian merupakan sistem komunikasi umum yang akan digunakan oleh kelompok dalam mengirimkan pesan dari satu orang ke orang lainnya. Kedua, jaringan komunikasi ini bisa dipandang sebagai struktur yang diformalkan yang diciptakan oleh organisasi sebagai sarana komunikasi organisasi.
3. ARUS KOMUNIKASI ORGANISASI
                  Pembahasan mengenai komunikasi dalam organisasi dalam bentuk arah arus  informasinya sangat penting. Komunikasi ke atas dan ke bawah (sering disebut vertikal) dan komunikasi lateral barangkali merupakan yang paling penting. Di samping itu, kita akan melihat pada informasi samar dan juga pada sebab dan akibat adanya kepadatan informasi.
a. Komunikasi ke Atas
             Komunikasi ke atas merupakan pesan yang dikirim dari tingkat hirarki yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi-misalnya, para pelaksana ke manajernya, atau dari para dosen ke dekan fakultas.
             Komunikasi ke atas sangat penting untuk mempertahankan dan bagi pertumbuhan organisasi. Komunikasi itu memberikan manajemen umpan balik yang diperlukan mengenai semangat kerja para karyawannya dan berbagai ketidakpuasan yang mungkin. Komunikasi itu juga membuat bawahan memiliki rasa memiliki dan merasa sebagai bagian dari organisasi. Di samping itu juga memungkinkan manajemen memiliki kesempatan untuk memperoleh berbagai gagasan baru dari para pegawainya.
b. Komunikasi ke bawah
            Komunikasi ke bawah merupakan pesan yang dikirim dari tingkat hirarki yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah. Sebagai contoh, pesan yang dikirim oleh manajer kepada karyawannya atau dari dekan fakultas kepada para dosennya adalah komunikasi ke bawah. Perintah seringkali merupakan contoh jelas untuk komunikasi ke bawah:”Ketik surat ini rangkap dua,””Kirim barang ini sebelum tengah hari.” Tulis kopi iklan ini,” dan sebagainya.
Tetapi, Komunikasi ke bawah juga bisa bermasalah seperti Manajemen dan karyawan seringkali berbicara dengan bahasa yang berbeda. Banyak manajer yang tidak mengetahui bagaimana agar pesan mereka dapatdipahami oleh karyawannya. Misalnya saja, kebanyakan manajer memilki pendidikan yang lebih tinggi dan banyak bahasa teknis mengenai bisnis daripada para karyawannya.
c. Komunikasi Lateral
            Komunikasi lateral adalah pesasn antara sesama-manajer ke manajer, karyawan ke karyawan. Pesan semacam ini bisa bergerak di bagian yang sama di dalam organisasi atau mengalir antar bagian. Komunikasi lateral merupakan komunikasi yang terjadi antara dua dosen sejarah di perguruan tinggi yang sama. Juga bisa merupakan komunikasi antara dua dosen psikologi di dua universitas yang berbeda.


d. Kabar Burung
            Menurut ahli organisasi, John Baird (1977), meskipun kabar burung merupakan bagian dari komunikasi informal dalam setiap organisasi besar, jenis komunikasi itu jangan digunakan terlalu sering seperti folklore yang sudah biasa kita ketahui. Biasanya kabar burung tidak terjadi pada iklim yang stabil. Perubahan dan ketidakjelasan mendorong timbulnya kabar burung. Bagaimanapun juga tidaklah mengherankan apabila jenis komunikasi ini menghasilkan ketepatan informasi yang tinggi.

4. FORMAT INTERAKSI KOMUNIKASI ORGANISASI
            a.  Komunikasi Interpersonal
                        adalah proses pertukaran informasi diantara sesorang dengan paling kurang   seorang  lainnya atau biasanya diantara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya.
                        Tujuan Komunikasi Interpersonal:
                                    – Menemukan diri sendiri
                                    – Menemukan dunia luar
                                    – Membentuk dan menjaga hubungan yang penuh arti
                                    – Berubah sikap dan tingkah laku
                                    – Untuik bermain dan kesenangan
                                    – Untuk membantu
           
b.  Komunikasi Kelompok Kecil
             adalah suatu kumpulan individu yang dapat mempengaruhi satu sama lain,  memperoleh beberapa kepuasan satu sama lain, berinteraksi untuk beberapa tujuan, mengambil peranan, terikat satu sama lain dan berkomunikasi tatap muka.
·          Tujuan Komunikasi Kelompok Kecil:
 – Hubungan social, Tujuannya memperkuat hubungan  interpersonal dan  
    menaikkan kesejahteraan kita.
 – Penyaluran, Tujuannya biasa dilakukan dalam suasana yang mendukung 
    adanya pertukaran pikiran atau pertengkaran sengit dalam diskusi keluarga,  
    dimana keterbukaan diri adalah tepat.
 – Kelompok terapi, Biasanya digunakan untuk membantu orang
    menghilangkan sikap-sikap mereka, atau tingkah laku dalam beberapa 
    aspek kehidupan mereka.
 – Belajar, alasan umum orang mengikuti kelompok kecil adalah belajar
    dari orang lain. Belajar terjadi dalam bermacam-macam setting. Asumsi 
    yang mendasari belajar kelompok adalah ide dari dua arah.
·         Kelompok Kecil sebagai Suatu Sistem
                  Kelompok kecil merupakan organisasi kecil yang mempunyai empat komponen dasar yaitu input atau masukan proses, output atau hasil dari balikan.
- Masukan, merupakan materi mentah dalam kelompok kecil seperti orang,  informasi yang digunakan kelompok untuk berinteraksi. Orang atau anggota kelompok adalah masukan karena tiap orang dalam kelompok membawa kualitas tertentu seperti kepribadian,umur, kesehatan, pengetahuan, sikap, nilai dan kemampuan memecahkan masalah.
– Proses, menunjukkan kepada semua proses internal yang terjadi dalam kelompok selama diskusi
– Hasil , merupakan keputusan atau penyelesaian yang dicapai oleh kelompok.
– Balikan , berisi respon yang mengikat system bersama. Balikan memberi masukan untuk pertemuan kelompok masa akan datang.











BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
            Komunikasi kelompok mempunyai pengertian sebagai berikut interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Di dalam komunikasi kelompok juga mencakup tentang prinsip, klasifikasi dan karakteristik komunikasinya, fungsi kelompok serta faktor yang mempengaruhi keefektifan kelompok.
            Sedangkan Komunikasi organisasi mempunyai oengertian sebagai berikut pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Serta mencakup pendekatan-pendekatan yang terkait dalam komunikasi organisasi, selain itu terdapat pula jaringan komunikasi dan arus dalam komunikasi. Serta format interaksi komunikasi organisasi terdiri dari komunikasi interpersonal, publik dan komunikasi kelompok kecil.
B. SARAN
            Semoga dengan ditulisnya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Serta dapat  mengetahui tentang seluk beluk dalam komunikasi kelompok dan komunikasi organisasi.





DAFTAR PUSTAKA
Muhammad, Arni. 1989. Komunikasi Organisasi. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Morrisan, Teori Komunikasi Organisasi, (Jakarta : Ghalia Indonesia,2009) hlm.149-150 .





Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

// Copyright © Serba-serbi //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //